Fakta Biografi & Sejarah Sunan Muria yang Tidak Diketahui

  • Jan 27, 2019
  • tambahsari-pati
  • BERITA

Berberita.com – Biografi dan sejarah Sunan Muria sangat menarik untuk dikaji, karena menjadi tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa, bahkan Nusantara.   Sunan Muria sendiri dikenal sebagai salah satu dari anggota walisongo atau dewan wali yang posisinya sangat strategis, yaitu sebagai penyebar agama Islam sekaligus penasehat raja. Diperkirakan hidup pada abad ke-15 atau sekitar 1400-an Masehi.   Disebut sebagai Sunan Muria, karena beliau mengajarkan dan menyebarkan agama Islam di kawasan pegunungan Muria, sekitar Kabupaten Kudus, Jepara, Pati, kemungkinan sampai Rembang. Ada yang menyebut, sebetulnya penyebutannya bukan sunan, tetapi panembahan.   Jadi, istilah sunan pada zaman dulu sebetulnya tidak ada. Kata “sunan” justru sering digunakan pada pujangga atau sastrawan pada era-era Belanda. Beberapa sejarawan menyebutnya sebagai Panembahan Muria. Sejumlah anggota Tim Rekonstruksi Sejarah Kabupaten Pati, bahkan melontarkan statement yang bisa menggemparkan publik dalam sebuah diskusi terbatas. Panembahan Muria adalah sebuah jabatan strategis dalam dewan wali. Jabatan pertama didapuk Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji.   Jabatan kedua dipegang oleh Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim. Jabatan ketiga dipegang oleh Sayid Amir Haji. Jabatan keempat atau terakhir dipegang oleh Raden Umar Said. Jadi, tokoh Sunan Muria menurut Tim Rekonstruksi Sejarah Pati, ada empat Sunan Muria, yaitu generasi pertama Sunan Ngudung, Sunan Bonang, Amir Haji, dan Umar Said yang terakhir. Adapun makam yang ada di Colo, Dawe, Kudus, Jawa Tengah adalah makam Raden Sayid Amir Haji.   Adapun makam Raden Umar Said, Tim Rekonstruksi Sejarah Pati menyebut ada di Desa Ngepungrojo, Kecamatan Pati Kota, Jawa Tengah di mana masyarakat setempat mengetahuinya sebagai Mbah Kholifah. Di daerah sana, ada semacam cerita tutur yang berkisah tentang adanya daerah Muria (sekarang areal persawahan Dukuh Siman, Desa Tambahsari, Pati).   Legenda, mitos atau cerita tutur itu menyebut, Gunung Muria ditendang bocah angon hingga melesat ke Gunung Muria sekarang ini. Bukan bermaksud percaya pada kisah tutur, tetapi hal itu justru ditengarai adanya jejak-jejak penyebaran Sunan Muria di kawasan Pati Kota.   Namun, temuan ini belum sepenuhnya diakui sebagai sebuah fakta sejarah karena data fisik yang membuktikan itu belum cukup kuat. Masyarakat umum masih meyakini bila Makam Raden Umar Said atau Sunan Muria terletak di Colo, Dawe, Kudus, Jawa Tengah.   https://www.berberita.com/fakta-biografi-sejarah-sunan-muria-yang-tidak-diketahui/